TNews – Operasi gabungan TNI-Polri untuk membebaskan sandera pilot Susi Air Captain Philips Max Martens oleh OPM menjadi misi rahasia yang tidak bisa diketahui pihak lain.
Namun, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih, telah mengumumkan bahwa tim gabungan TNI-Polri telah siap melaksanakan operasi khusus untuk membebaskan Captain Philips.
Operasi gabungan TNI-Polri adalah suatu operasi yang melibatkan kekuatan gabungan antara TNI dan Polri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada kasus ini, operasi gabungan TNI-Polri bertujuan untuk membebaskan sandera pilot Susi Air Captain Philips yang disandera oleh OPM. Dalam operasi gabungan ini, TNI dan Polri bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut dan menghindari konflik yang berlebihan.
Kesiapan Tim Gabungan TNI-Polri
Tim gabungan TNI-Polri telah melakukan persiapan yang matang untuk pelaksanaan operasi pembebasan sandera pilot Susi Air. Persiapan tersebut meliputi kesiapan personel, peralatan, dan strategi yang akan digunakan dalam operasi.
Selain itu, tim gabungan TNI-Polri juga telah diberikan arahan tentang hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan selama operasi berlangsung.
Dalam pelaksanaan operasi pembebasan sandera, tim gabungan TNI-Polri harus mematuhi koridor penegakan HAM. Hal ini sangat penting untuk menjaga martabat dan hak asasi manusia.
Dalam setiap tindakan yang dilakukan, tim gabungan TNI-Polri harus memperhatikan hak-hak yang dimiliki oleh sandera dan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau melanggar hak-hak tersebut.
Pernyataan Juru Bicara OPM
TPNPB-OPM merilis foto penyanderaan Captain Philip dengan tujuan membantah klaim Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menyebut pilot Susi Air bukan disandera oleh OPM.
Dalam foto tersebut, Philip nampak dijaga oleh beberapa pria bersenjata di bawah bendera Bintang Kejora. Selain itu, Philip mengenakan celana pendek dan jaket dengan kaus bergambar bendera Papua Merdeka.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyatakan bahwa Panglima TNI telah berbohong besar dan TPNPB-OPM telah mengakui bertanggung jawab atas penyanderaan pilot Susi Air. Sambom juga menegaskan bahwa mereka akan menyelesaikan masalah tersebut secara politik.
Menurut Sambom, Philip menjadi jaminan bagi mereka untuk melakukan negosiasi politik dengan pemerintah Indonesia. Sebelumnya, TPNPB-OPM telah meminta agar Papua dapat merdeka dan menawarkan pembebasan sandera pilot Susi Air sebagai jaminan.